Manusia Dan Kehidupan Beragama
Dalam diri setiap manusia memiliki ego yang butuh pengakuan dari manusia lain tentang kebenaran atas tindakan atau pemikiran. Tak heran dalam interaksinya perdebatan sering muncul. Benarkah manusia berhak mengorbankan prinsip ketuhanan demi memenuhi nafsu ego masing-masing?
Mengenal Prinsip Ketuhanan
Ketika manusia memilih berkeyakinan tentang Tuan, maka seorang secara sadar mengakui bahwa ada kuasa yang melebihi diri manusia. Untuk itu sebagai manusia yang percaya ketuhanan itu sendiri akan memprioritaskan segala keputusan hidupnya berdasarkan ajaran ketuhanan yang didapat dari sebuah kesatuan yang disebut agama.
Agama Dan Tuhan
Dalam satu kesatuan keyakinan tentang Tuhan, ada sosok manusia yang diberikan kepercayaan untuk membina dan mengarahkan para penganut agama agar tetap dalam jalur yang benar menuju kebenaran Tuhan dan tentu saja apa yang diarahkan adalah sesuai dengan makna kitab suci yang dicerna oleh pribadi sosok pemimpin. Apabila seorang yang dipercaya untuk mengarahkan memberikan arahan yang tidak sesuai maka hasilnya adalah perbedaan yang sangat jauh antara agama dan Tuhan.
Produk Spiritual
Hasil dari pemahaman yang benar akan menjadikan manusia lebih mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Dengan mengenal siapa Tuhannya dan kuasa yang sanggup dilakukan oleh Tuhan itu sendiri maka manusia akan lebih menjaga hubungan baik dengan Tuhan. Sedangkan hasil yang tidak benar adalah ketika manusia merasa bahwa dirinya memiliki kuasa mengendalikan pikiran dan tindakan manusia lain berdasarkan apa yang di peroleh dari agama yang dipimpin oleh orang yang tidak benar.
Kesimpulan
Seluruh agama mengajarkan hubungan baik antar sesama manusia dan seluruh alam semesta sebagai ciptaan serta hubungan baik dengan sang pencipta. Pendapat Jejak Virtual tentang rasa berhak menghakimi dan menghukum orang dengan kata-kata kasar atau dengan sumpah serapah merupakan produk gagal dari sebuah agama.
Posting Komentar untuk "REALITA : TINGKAT SPIRITUAL RENDAH MERASA BERHAK MENGHAKIMI"